Senin, 08 Juli 2013

Floor, Remote dan On Line Trading

FLOOR TRADING
Perkembangan mekanisme perdagangan di Bursa Efek Jakarta terjadi sejalan dengan adanya peningkatan dari para pelaku pasar. Penambahan jumlah emiten, jumlah saham yang ditransaksikan dan jumlah investor yang terlibat di dalam perdagangan, implikasinya mengharuskan adanya perubahan pada sistem.
Perdagang di bursa secara manual ini pada mulanya dapat berjalan lancar karena jurnlah efek yang tercatat di bursa, rnaupun pialang yang terlibat di lantai bursa masih terbatas. Namun, dalam perkembangan bursa, terutama sejak terjadi boom pasar modal pada akhir tahun 1989, jumlah efek yang tercatat dan pialang yang terlibat meningkat dengan pesat. Penambahan jumlah emiten dan jumlah anggota bursa menyebabkan jumlah pialang di lantai bursa cukup padat.
Hal tersebut menimbulkan masalah operasional, antara lain :
  1. Dengan manual, jumlah transaksi perhari sangat terbatas.
  2. Kecepatan dan ketepatan alokasi oleh petugas bursa juga terbatas.
  3. Pada saat pasar ramai memungkinkan terjadinya kesalahan tulis yang bisa berakibat fatal.
  4. Kondisi pasar tidak memberikan kesempatan yang sarna kepada para pialang.
  5. Kesempatan untuk menulis order di papan tergantung pada fisik pialang yang bertugas di lantai perdagangan.
  6. Memungkinkan timbulnya kolusi antara pialang untuk memainkan suatu efek.
  7. Biaya per unit transaksi cukup tinggi.
  8. Masih tersisanya order yang belum sampai teralokasi saat itu juga, karena kecepatan dan ketepatan alokasi sistem perdagangan manual yang terbatas.

Dengan adanya masalah dan keterbatasan tersebut, maka, pengembangan di bursa menjadi terbatas dan dampak lebih lanjut adalah likuiditas pasar terbatas. Hal ini disebabkan kapasitas manual hanya sanggup menangani transaksi perhari maksimum 3.800 transaksi. Jika terjadi transaksi melebihi jumlah tersebut, proses administrasi yang dilakukan anggota bursa maupun petugas bursa menjadi lambat dan memer!ukan waktu yang lama untuk penyelesaiannya.
Mekanisme perdagangan di bursa tidak hanya melibatkan BEI sebagai fasilitator perdagangan, tetapi juga melibatkan perusahaan efek sebagai perantara pedagang efek dan juga PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai lembaga kliring, serta PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Di Indonesia hanya ada satu penyelenggara kegiatan bursa efek, yaitu BEI yang merupakan hasil penggabungan dari PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 2007.
Mekanisme transaksi saham di bursa efek sebenarnya cukup rumit.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menghentikan aktivitas perdagangan saham melalui lantai bursa, yang digantikan dengan perdagangan jarak jauh melalui sistem elektronik atau biasa disebut perdagangan floorless

REMOTE TRADING
Pengertian
Remote Trading adalah perdagangan jarak jauh yang dapat dilakukan oleh anggota bursa dari kantor anggota bursa masin-masing. Sistem perdagangan ini merupakan pengembangan lebih jauh dari sistem JATS. Dengan sistem ini, setiap order anggota bursa akan dikirirn ke sistem perdagangan Bursa Efek Jakarta (JATS) tanpa perlu memasukkan order rmelalui lantai bursa. Proses memasukan order hanya dapat dilakukan melalui komputer yang ada di kantor anggota bursa.
Sistem Remote Trading yang akan diterapkan BEJ adalah perdagangan jarak jauh dengan host to host order (Jilting interface bagi anggota bursa. Aplikasi ini akan menghubungkan BOFIS anggota bursa dengan sistem perdagangan BEl. Ini berarti setiap anggota bursa harus memiliki BOFIS ( Brokerage Office formatioll System ) yang bisa dihubungkan dengan JATS melalui jaringan komunikasi WAN I Wide Area Network di luar gedung bursa.

Keuntungan Penerapan Remote Trading :
  • Dalam skala makro, merupakan peningkatan image dan daya saing Pasar Modal Indonesia mengingat remote trading merupakan salah satu kebutuhan dan trend Pasar Modal dunia 
  • Kecepatan transaksi meningkat.
  • Operasi Perusahaan Efek menjadi lebih efisien.    
  • Mempersiapkan diri dalam era globalisasi 
  • Mengurangi human error, dimana dalam era ini order dapat langsung dimasukkan dari kantor broker atau perusahaan efek yang dapat meminimalisir terjadinya human error akibat miskomunikasi. 
  • Akan memperkuat pemodal lokal karena dengan perdagangan saham jarak jauh akan meningkatkan efesiensi Pasar Modal dan menunjang pengembangan investor lokal 
  • Mengantisipasi apabila semakin banyak orang yang bermain saham, maka bursa tidak kewalahan dalam menerima order 
  • Biaya remote trading lebih murah, sehingga lebih mudah melaksanakannya dari pada memindahkan tempat perdagangan 
Keuntungan bagi Investor :
• Proses transaksi  menjadi lebih cepat 
• Konfirmasi menjadi lebih cepat 
• Penyelesaian transaksi lebih cepat 
• Order investor di luar kota dapat langsung dieksekusi ke sistem Perdagangan Bursa
• Investor dapat bertransaksi dari mana saja 
• Keterlibatan investor di luar kota besar diharapkan meningkat

Dampak negatif Remote Trading :
  • Terdapat dugaan akan terjadi masalah penegakan hukum, sehingga kredibilitas otoritas bursa dipertaruhkan.
  • Masalahnya, eksekusi perdagangan saham dapat dilakukan dimana saja oleh para floor trading  yang telah memiliki password. 
  • Apabila terjadi pencurian password, sehingga kontrol eksekusi menjadi tidak mudah.

Proses transaksi/order di BEJ

Sebelum remote trading
Setelah remote trading
Anggota Bursa (Pers Broker)
1. Nasabah melakukan order
2. Proses Order
3. Verifikasi/Validasi Order
4. Penerusan order ke Floor
    Trader via  telepon
Anggota Bursa (Pers Broker)
1. Nasabah melakukan order
2. Proses Order
3. Verifikasi/Validasi Order
4. Konfirmasi “matched
    order” ke nasabah
5. Proses back office
Bursa Efek Jakarta
5. Masukkan order ke JATS
6. Konfirmasi status order ke Kantor Broker

Anggota Bursa (Pers Broker)
7. Konfirmasi “matched
    order” ke nasabah
8. Proses Back Office


ON LINE TRADING
Pengertian
On Line trading adalah sistem perdagangan jarak jauh yang memungkinkan pemodal (anggota bursa) untuk memasukkan order (buy atau sell) via keyboard dengan ekksekusi seketika (real time)  langsung dari fasilitas teknologi yang tersedia seperti Internet, telepon ponsel, dll. 
Negara Asia yang telah melakukan perdagangan saham online adalah Jepang, dengan situs-situs  broker : Nomura Securities, Nikko Securities  dan Daiwa Securities. Kemudian Korea Selatan dengan situs-situs broker LG Securities, Samsung  Securities dan Daishin Securities. Di Indonesia infrastruktur online trading belum tersedia, namun pelakunya cukup banyak, umumnya melakukan trading ke  Pasar Saham USA.

Kelebihan Online Trading :
• Efisien
• Cost  Effective (biaya lebih murah) 
• Akses langsung 
• Jangkauan yang lebih luas relatif lebih fleksibel

Hal-hal sekitar on line trading :
  • Pemodal/investor harus memiliki internet
  • Membuka account pada online brockerage 
  • Media komunikasi antara investor dengan broker yang menyangkut order beli-jual saham adalah internet (sebelumnya via telepon)
  • Setiap order bisa dieksekusi dalam hitungan detik hingga menit, karenanya Investor bisa melakukan day-trading secara efektif (sebelumnya oleh pialang professional saja)
  • Pasar Saham yang dapat dijangkau online trading adalah seluruh dunia, sepanjang memiliki  internet yang dihubungkan dengan broker on line, umumnya tersambung dengan bursa NYSE, AMEX dan NASDAQ.
Sistem ini dapat melakukan order buy, sell pada harga pasar (market order), limit order (beli-jual) dan order short selling.
  • Remote Trading bukanlah on line trading, namun menerapan remote trading memang direncanakan untuk mengarah kepada pelaksanaan on line trading
  • On line itu sendiri adalah pelaksanaan perdagangan saham dengan menggunakan media internet dimana investor dapat melakukan order secara langsung melalui internet dan validasi dilakukan secara otomatis, tanpa memerlukan jasa floor trading
  • Pelaksanaan remote trading masih memerlukan operator (broker, dealer, floor trader) untuk mengeksekusi perdagangan atas order dari investor sehingga pekerjaan floor trader masih dibutuhkan
Sumber: Berbagai Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar