Minggu, 11 Agustus 2013

ASET #3 | PSAK 14: Persediaan

A. PENGERTIAN
Persediaan adalah aktiva: 
a) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal; 
b) dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau 
c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. 
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, misalnya, barang dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakupi barang jadi yang telah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi perusahaan, dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi. Bagi perusahaan jasa, persediaan meliputi biaya jasa seperti diuraikan dalam paragraf 16, di mana pendapatan yang bersangkutan belum diakui perusahaan. (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 tentang Pendapatan).


B. PENGUKURAN PERSEDIAAN
Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya persediaan harus meliputi semua :
1) Biaya Pembelian, meliputi :
a) Harga Beli
b) Bea Import
c) Pajak lainnya (kecuali bisa ditagih kpd otoritas pajak)
d) Biaya angkut
e) Biaya penanganan
f) Biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan barang atau jasa.
2) Biaya Konversi, meliputi :
a) Biaya Langsung terkait produksi
    - Tenaga kerja langsung
b) Alokasi sistematis biaya overhead tetap dan variabel :
    1. Overhead Produksi tetap
        - Penyusutan Aset
        - Pemeliharaan Aset
        - Biaya Manajemen dan administrasi pabrik
     2. Overhead produksi variabel
         - Bahan tidak langsung
         - Tenaga kerja tidak langsung
3) Biaya Lain-lain
Hanya dibebankan sebagai biaya persediaan sepanjang biaya tersebut timbul agar persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. 

Biaya-biaya yang dikeluarkan dari biaya persediaan dan diakui sebagai beban periode terjadinya :
a) Biaya pemborosan bahan, tenaga kerja atau biaya produksi lainnya yang tidak normal.
b) Biaya penyimpanan, kecuali diperlukan untuk proses produksi selanjutnya.
c) Biaya administrasi dan umum yang tidak terkait proses produksi.
d) Biaya penjualan

Rumus Biaya
Biaya persediaan untuk barang yang lazimnya tidak dapat diganti dengan barang lain (not ordinary interchangeable) dan barang serta jasa yang dihasilkan dan dipisahkan untuk proyek tertentu harus diperhitungkan berdasarkan identifikasi khusus terhadap  biayanya masing-masing. Biaya persediaan harus dihitung dengan menggunakan rumus biaya masuk pertama keluar pertama (MPKP/FIFO) dan Rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost Method)).

Pengakuan sebagai biaya
Jika barang dalam persediaan dijual, maka nilai tercatat persediaan itu harus diakui sebagai beban pada periode diakuinya pendapatan atas penjualan tersebut. Setiap penurunan nilai persediaan dibawah biaya menjadi nilai realisasi bersih dan seluruh kerugian persediaan harus diakui sebagai biaya pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi bersih harus diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut.

C. PENGUNGKAPAN
Laporan keuangan harus mengungkapkan:
  • Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan , termasuk rumus biaya yang dipakai;
  • Total jumlah tercatat persediaan dan jumlah nilai tercatat menurut klasifikasi yang sesuai bagi perusahaan;
  • Jumlah tercatat persediaan yang dicatat sebesar nilai realisasi bersih;
  • Jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai yang diakui sebagai penghasilan selama periode.
  • Kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan yang diturunkan.
  • Nilai tercatat persediaan yang diperuntukkan sebagai jaminan kewajiban.

Laporan keuangan harus mengungkapkan salah satu informasi tersebut:
  • Biaya persediaan yang diakui sebagai beban selama periode tertentu, atau
  • Biaya operasi, yang dapat diterapkan pada pendapatan diakui sebagai beban selama periode laporan keuangan, diklasifikasikan sesuai dengan hakekatnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar