Rabu, 29 Mei 2013

Prosedur Audit Beban

Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa Tujuan utama siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.

AKTIVITAS BISNIS SIKLUS BEBAN
Aktivitas bisnis dalam siklus pengeluaran antara lain :
1. Memesan barang, perlengkapan, dan layanan :
  • Melakukan permintaan pembelian
  • Membuat pesanan pembelian
  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
2. Menerima dan menyimpan barang, perlengkapan dan layanan
  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
3. Membayar barang, perlengkapan dan layanan
  • Menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk dibayar
Akun beban merupakan akun nominal artinya akun tersebut hanya merupakan nilai angka penjumlahan saja. Yang merupakan akumulasi jumlah transasksi beban yang terjadi dalam satu periode. Oleh karena akun tersebut hanya merupakan  akumulasi nilai transaksi beban maka kelayakan akun-akunnya sangat tergantung pada kefektifan dan ketaattan kendali
interim internal control perusahaan yang dapat diketahui pada saat melakukan test transaksi.  Pengendalian yang dapat dilakukan untuk prosedur ini adalah:
  1. Penggunaan cek bernomor urut.
  2. Penandatangan cek harus mengawasi atau mengendalikan pengiriman atau penyerahan cek kepada pemasok.
  3. Cek yang diserahkan harus berisi jumlah rupiah yang sesuai, dan harus dicegah penandatanganan dan penyerahan cek yang tidak menyebutkan jumlah rupiah.
  4. Pengecekan independen terhadap persetujuan total cek yang dikeluarkan dengan sekumpulan voucher yang diproses untuk pembayaran.
  5. Penandatangan cek yang berwenang harus memastikan bahwa tiap cek sesuai dengan voucher.
  6. Pengecekan independen oleh supervisor akunting atas kesesuaian jumlah yang dijurnal dan diposting, dengan ringkasan cek yang diterima dari bagian keuangan.
  7. Pengecekan independen atas ketepatan pencatatan dengan cara membandingkan secara periodik tanggal jurnal pengeluaran kas dengan tanggal pada tembusan cek.
  8. Pelaksanaan rekonsiliasi bank soal independen.

PROSEDUR PEMERIKSAAN BEBAN
  1. Meminta buku besar (atau buku pembantu/rincian) masing-masing jenis beban, kemudian cocokkan dengan saldo biaya untuk laporan laba-rugi
  2. Meminta SK Direksi yang mengatur jenis beban (misalnya yang mengatur biaya gaji, honor, jasa, produksi)
  3. Periksa apakah beban yang dikeluarkan telah sesuai dengan ketentuan
  4. Periksa apakah ada pengeluaran/pembebanan beban telah mendapat persetujuan dari pejabat yang yang berwenang
  5. Periksa apakah ada pengeluaran beban yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan operasional perusahaan, kalau ada tanyakan dan ungkap.
  6. Periksa apakah struktur gaji sesuai dengan jabatan (misalnya apakah gaji direksi lebih kecil dari komisaris/kabag)
  7. Periksa apakah semua pengeluaran beban telah didukung oleh bukti-bukti yng akurat dan sah
  8. Menentukan ketetapan sistem pengendalian intern atas beban.
  9. Menentukan kebenaran jumlah beban.
  10. Menentukan bahwa beban telah dicatat dengan tepat.
  11. Menentukan bahwa beban telah diklasifikasikan dengan tepat.
Prinsip beban diverifikasi pada saat menerima buku-buku harian. Prosedur pemeriksaan apa yang harus dilakukan akan tergantung pada sistem pengendalian intern, praktek-praktek perusahaan dan klasifikasi beban yang tepat. Pemeriksa harus mempelajari prosedur pembukuannya, luas tidaknya pemeriksaan perkiraan beban akan tergantung kepada efektivitas pemeriksaan intern dan pengendalian melalui anggaran biaya overhead pabrik.

Sumber: berbagai sumber

2 komentar:

  1. ini sumber atau daftar pustakanya ga ada ka ?

    BalasHapus
  2. bukti audit beban usaha sescara rincinya gimana ya..?

    BalasHapus