Tampilkan postingan dengan label Analisis Informasi Keuangan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Analisis Informasi Keuangan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Agustus 2013

Analisis Aktivitas Pendanaan

A. KEWAJIBAN
1. Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar atau jangka pendek merupakan kewajiban yang pelunasannya memerlukan penggunaan aktiva lancar atau munculnya kewajiban lancar lainnya. Pada praktiknya, kewajiban lancar dicatat pada nilai jatuh temponya, bukan pada nilai sekarangnya, karena pendeknya waktu penyelesaian utang. Terdapat 2 jenis kewajiban lancar. Jenis pertama timbul dari aktivitas operasi, meliputi utang pajak, pendapatan diterima di muka (unearned revenue), uang muka, utang usaha dan akrual beban operasi lainnya. Jenis kedua kewajiban lancar timbul dari aktivitas pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek dan bagian utang jangka panjang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun.
Perusahaan menunjukkan kemampuan pendapatan kembali jangka panjang dengan cara : (1) telah menerbitkan efek utang jangka panjang atau efek ekuitas untuk  menggantikan kewajiban jangka pendek setelah tanggal neraca namun sebelum diumumkan, atau (2) telah melakukan kesepakatan dengan sumber pendanaan yang menyetujui pendanaan kembali utang jangka pendek saat jatuh tempo. Lesepakatan pendanaan yang dapat dibatalkan karena perlanggaran persyaratan yang dapat dievaluasi secara berbeda oleh pihak yang bersepakat (seperti “perubahan material yang bertolak belakang” atau “kegagalan untuk mempertahankan operasi yang memuaskan”) tidak memenuhi kondisi ini.

CASE: Problem 2-14 Emerson Electric

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN EMERSON
Emerson Electric merupakan perusahaan yang merancang, memproduksi, dan menjual berbagai jenis produk dan sistem elektrik, elektromekanik, dan elektronik. Berikut ini adalah laba bersih Emerson dan laba sebelum pos luar biasa untuk 20 tahun terakhir (daam jutaan):
                                     
Tabel Laba Bersih Emerson

Tahun
Laba Bersih
Laba Bersih Sebelum Pos Luar Biasa
T1
$201.0
$201.0
T2
237.7
237.7
T3
273.3
273.3
T4
300.1
300.1
T5
302.9
302.9
T6
349.2
349.2
T7
401.1
401.1
T8
408.9
408.9
T9
467.2
467.2
T10
528.8
528.8
T11
588.0
588.0
T12
613.2
613.2
T13
631.9
631.9
T14
662.9
662.9
T15
708.1
708.1
T16
788.5
788.5
T17
907.7
907.7
T18
1018.5
1018.5
T19
1121.9
1121.9
T20
1228.6
1228.6

Emerson telah mencapai pertumbuhan laba yang konsisten selama 160 kuartal berturut-turut (atau selama 40 tahun).

Analisis SWOT PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Latar Belakang Perusahaa
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. TELKOM (yang selanjutnya disebut juga Perseroan atau Perusahaan) menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular), data & internet dan network & interkoneksi baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi.

Visi perusahaan
Visi dari TELKOM adalah: To become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment & Services (TIMES) Player in the Region.

Misi Perusahaan
TELKOM mempunyai misi:
  1. To Provide TIME Services with Excellent Quality & Competitive Price.
  2. To be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation.

Corporate Values (5C)
1. Commitment to Long Term
2. Customer First
3. Caring Meritocracy
4. Co creation of win-win partnership
5. Collaborative Innovation

Analisis Perkembangan PT. TELKOM
Sejalan dengan visi TELKOM untuk menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di kawasan regional serta mewujudkan TELKOM Goal 3010 maka berbagai upaya telah dilakukan TELKOM untuk tetap unggul diantara pemain telekomunikasi. Hasil dari kerja keras tersebut terlihat dari jumlah pelanggan TELKOM. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006, jumlah pelanggan TELKOM sebanyak 48,5 juta pelanggan yang terdiri dari: pelanggan telepon tidak bergerak kabel sejumlah 8,7 juta, pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel sejumlah 4,4 juta pelanggan dan 35,6 juta pelanggan jas telepon bergerak.

Pertumbuhan jumlah pelanggan TELKOM ditahun 2006 sebesar 30,73% telah mendorong kenaikan pendapatan usaha TELKOM dalam tahun 2006 sebesar 23% dibanding tahun 2005. Saham TELKOM per 31 Desember 2006 dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebanyak 51,19% dan pemegang saham publik 48,81% yang terdiri dari 45,54% investor asing dan 3,27% investor lokal. Semenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2006 sebesar  U$ 22,6 Miliar.

Hasil upaya tersebut tercermin dari market share produk dan layanan yang unggul di antara para pemain telekomunikasi. Selama tahun 2006 TELKOM telah menerima beberapa penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri, di antaranya The Best Value Creator, The Best of Performance Excellence Achievement, Asia’s Best Companies 2006 Award dari Majalah Finance Asia.

Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, saat ini TELKOM menjadi model korporasi terbaik Indonesia.