Senin, 08 April 2013

Mengembangkan Usaha Kecil dan Peranan Kewirausahaan

PENGERTIAN USAHA KECIL
Usaha kecil ialah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang kecil, atau nilai kekayaan (asset) yang kecil dan jumlah pekerja yang juga kecil. Nilai modal awal, asset atau jumlah pekerja itu bergantung kepada definisi yang diberikan oleh pemerintah atau institusi lain dengan tujuan-tujuan tertentu.

Usaha Kecil : Perdagangan, Industri dan Jasa
Usaha kecil mungkin beroprasi dalam bentuk perdagangan (trading) ataupun industry pengolahan (manufacturing). Usaha berbentuk perdagangan luas ruang lingkupnya, yaitu mencakup bidang jasa (service) yang intangible sampai dengan menjual barang yang tangible.
Usaha kecil berbentuk perdagangan meliputi toko-toko kelontong, pengedar dan penggrosir yang mempunyai toko-toko (store) dibangunan yang disewa atau dimiliki sendiri. Mereka membeli barang dari grosir untuk dijual kepada pengecer atau konsumen dengan nilai yang tidak begitu tinggi. Pemilik-pemilik pabrik kecil adalah produsen yang beroprasi di bangunan kecil dengan nilai produksi yang tidak terlalu besar.
Perusahaan kecil di dalam bentuk jasa lain meliputi perusahaan konsultasi (konsultan), konsultan bangunan, perusahaan cleaning service atau jasa pembuangan sampah, perhotelan, dan industri yang kaitannya dengan wisatawan dan pariwisata.

PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Berdasarkan kata dasar konsep, wira dapat diartikan sebagai pahlawan dan usaha dapat diartikan melakukan kegiatan ekonomi. Wirausaha dapat didefinisikan sebagai berikut :
“Seseorang yang dengan gigih berusaha untuk menjalankan sesuatu kegiatan bisnis dengan tujuan untuk mencapai hasil yang dapat dibanggakan”.
Kebanyakan penulis dan pengkaji di bidang bisnis mengartikan kewirausahaan sebagai sifat dan keahlian yang dimiliki oleh para wirausaha. Ada pemikir dalam bidang kewirausahaan yang mengartikan konsep tersebut sebagai kemampuan untuk menciptakan satu organisasi atau perusahaan secara efektif dan efisien. Sedangkan pemikir lain mengartikan konsep tersebut sebagai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan bernilai dengan cara mengalokasikan waktu, tenaga dan perhatian untuk menciptakan pembaruan tersebut, menanggung resiko keuangan dalam melakukan kegiatan tersebut dan memperoleh ganjaran dari usaha tersebut.
Jeffery A. Timmons, seorang professor dalam bidang kewirausahaan dan penulis buku The Entrepreneurial Mind mendefinisikan kewirausahaan sebagai tindakan kreatif manusia membangun sesuatu yang bernilai dari tiada satu apapun.

Alasan Mendirikan Perusahaan
Terdapat beberapa sebab yang mendorong seorang wirausaha mendirikan sebuah perusahaan:
a. Bebas membuat keputusan
b. Dorongan diri yang kuat
c. Kesanggupan untuk mengambil resiko
d. Minat untuk berdagang
e. Mendapat kesempatan berusaha

Teori-teori Kewirausahaan
Definisi dan pandangan terhadap kewirausahaan banyak dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi, psikologi dan sosiologi. Berikut adalah pandangan-pandangan tentang kewirausahaan mengikut perspektif yang berbeda yaitu menurut bidang ekonomi, psikologi, sosiologi, serta menurut Islam.
a. Perspektif Kewirausahaan Bidang Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi, kewirausahaan adalah sebagian dari input atau factor produksi selain bahan mentah, tanah dan modal. Biaya untuk bahan mentah ialah harga, biaya untuk tanah ialah sewa dan biaya untuk modal ialah bunga. Untuk seorang wirausaha ganjarannya (nilai atau perolehan) ialah keuntungan. Keuntungan adalah ganti rugi yang dibayar karena resiko yang diambil oleh seseorang wirausaha.
b. Kewirausahaan Perspektif Bidang Psikologi
Di dalam bidang psikologi, sifat kewirausahaan dikaitkan dengan perilaku diri yang lebih cenderung kepada focus dari dalam diri (dimana keberhasilan dicapai dari hasil kekuatan dan usaha diri, bukannya karena factor nasib).
c. Kewirausahaan Perspektif Bidang Sosiologi
Seorang wirausaha dari sudut pandang pengkaji sosial adalah seorang oportunis yang pandai mengambil peluang dan kesempatan yang ada dalam lingkungannya. Seorang wirausaha adalah orang yang pandai bergaul, mempengaruhi masyarakat untuk meyakinkan mereka bahwa apa yang ditawarkan olehnya sangat berguna untuk masyarakat.
d. Kewirausahaan Menurut Islam
Kesemua kegiatan manusia mestilah dihubungkan dengan pemiliknya. Amalan ekonomi dalam semua cabangnya termasuk mengelola perusahaan dan segala aktivitas yang berkaitan dengan-Nya hendaklah berlandaskan etika dan peraturan yang telah digariskan oleh syariat Islam. Berikut adalah beberapa dasar pertimbangan yang menjadikan aktifitas ekonomi yang dilakukan dipandang sebagai ibadah :
- Aqidah harus benar
- Niat harus lurus
- Cara melakukan kerja yang sesuai dengan ajaran Islam
- Hasilnya betul dan membawa faedah kepada masyarakat banyak
- Tidak meninggalkan ibadat wajib yang khusus

Sumber: Berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar