Karakteristik penting akuntansi adalah :
1. Pengidentifikasian, pengukuran, dan pengomunikasian informasi keuangan tentang
2. Entitas ekonomi kepada
3. Pihak yang berkepentingan
Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan baik oleh pihak-pihak internal maupun pihak eksternal. Pemakai laporan keuangan ini meliputi investor, kreditor, manajer, serikat pekerja, dan badan-badan pemerintah. Sebaliknya, akuntansi manajerial (managerial accounting) adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, penganalisisan, dan pengomunikasian informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi operasi sebuah organisasi.
Laporan keuangan merupakan sarana pengomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. Laporan keuangan (financial statements) yang sering disajikan adalah :
1. Neraca
2. Laporan laba-rugi
3. Laporan arus kas
4. Laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham
Selain itu, catatan atas laporan keuangan atau pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan.
Beberapa informasi keuangan hanya dapat atau lebih baik disajikan melalui pelaporan keuangan (financial reporting), bukan melalui laporan keuangan formal. Contoh-contohnya meliputi surat presiden direktur atau skedul tambahan dalam laporan tahunan korporasi, prospectus, laporan yang dikeluarkan kepada badan-badan pemerintah, siaran berita, prakiraan manajemen, dan pernyataan mengenai dampak sosial atau lingkungan perusahaan. Informasi semacam itu mungkin wajib dikeluarkan karena adanya keputusan pemerintah, peraturan, atau hukum tak tertulis; atau karena manajemen ingin mengungkapkan secara sukarela.
Akuntansi dan Alokasi Modal
Karena sumber daya yang terbatas, maka manusia berusaha mengawetkan dan menggunakan secara efektif. Penggunaan sumber daya secara efisien juga menentukan apakah sebuah bisnis akan sukses dan tumbuh. Fakta ini menempatkan beban berat pada profesi akuntansi.
Akuntan harus mengukur kinerja secara akurat, wajar, dan tepat waktu, agar para manajer dan perusahaan yang tepat mampu menarik modal investasi. Sebagai contoh, informasi keuangan yang relevan dan dapat dipercaya memungkinkan investor dan kreditor membandingkan laba serta aktiva yang dimiliki perusahaan seperti IBM, McDonald’s, Microsoft, dan Ford. Karena para pemakai tersebut dapat menilai pengembalian serta resiko relative yang berhubungan dengan peluang investasi, maka mereka dapat menyalurkan sumber daya secara lebih efektif.
Tantangan yang Dihadapi Akuntansi Keuangan
Pelaporan keuangan di A.S. sangat dipercaya karena memiliki pasar modal public yang paling likuid, dalam, aman, dan efisien disbanding Negara manapun dalam sepanjang sejarahnya. Salah satu penyebab keberhasilan ini adalah karena laporan keuangan dan pengungkapan yang berhubungan mampu melaporkan serta mengorganisir informasi keuangan dalam bentuk yang bermanfaat dan handal. Sebagai contoh, bila ‘melompat’ ke tahun 2020, dan melihat kembali pelaporan keuangan yang ada dewasa ini, inilah yang mungkin dibaca :
- Pengukuran Nonkeuangan. Laporan keuangan tidak menyajikan sejumlah ukuran kinerja penting yang biasanya dipakai oleh manajemen, seperti indeks kepuasan pelanggan, informasi tentang pesanan yang belum diproses, dan tingkat penolakan atas barang yang dibeli.
- Informasi yang Berorientasi ke Depan. Laporan keuangan tidak menyajikan informasi yang berorientasi ke depan yang dibutuhkan oleh para investor dan kreditor saat ini maupun potensial.
- Aktiva Lunak. Laporan keuangan berfokus pada aktiva-aktiva keras (persediaan, pabrik) tetapi tidak menyajikan banyak informasi tentang aktiva-aktiva lunak (tak berwujud) perusahaan.
- Ketepatan Waktu. Laporan keuangan hanya disajikan secara kuartalan, dan laporan keuangan yang diaudit hanya disediakan sekali setahun. Tidak banyak laporan real-time yang tersedia.
Tujuan Pelaporan Keuangan
Dalam upaya membangun pondasi bagi akuntansi dan pelaporan keuangan, profesi akuntansi telah mengidentifikasi sekelompok tujuan pelaporan keuangan (objectives of financial reporting) oleh perusahaan bisnis. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang :
- Berguna bagi investor serta kreditor saat ini atau potensial dan para pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa secara rasional.
- Membantu investor serta kreditor saat ini atau potensial dan para pemakai lainnya dalam menilai jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas prospektif dari deviden atau bunga dan hasil dari penjualan, penebusan, atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman.
- Dengan jelas menggambarkan sumber daya ekonomi dari sebuah perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut (kewajiban perusahaaan untuk mentransfer sumber daya ke entitas lainnya dan ekuitas pemilik), dan pengaruh dari transaksi, kejadian, serta situasi yang mengubah sumber daya perusahaan dan klaim pihak lain terhadap sumber daya tersebut.
Informasi yang didasarkan atas Akuntansi Akrual umumnya menyediakan indikasi yang lebih baik tentang kemampuan saat ini dan masa depan perusahaan untuk menghasilkan arus kas yang menguntungkan. Tujuan dari Akuntansi Dasar Akrual (accrual basis accounting) adalah untuk menjamin agar perusahaan mencatat kejadian-kejadian yang mengubah laporan keuangan sebuah entitas pada periode terjadinya, bukan pada periode ketika entitas mengeluarkan atau menerima kas. Penggunaan dasar akrual untuk menentukan laba bersih berarti mengakui pendapatan ketika dihasilkan, bukan ketika kas diterima, serta mengakui beban pada saat terjadi, bukan pada saat kas dibayarkan.
Kebutuhan untuk Membuat Standar
Kontroversi utama dalam penetapan standar akuntansi adalah “Peraturan siapa yang harus dipatuhi, dan apa peraturannya?” Jawaban atas pertanyaan ini tidaklah jelas karena pemakai laporan akuntansi keuangan memiliki kebutuhan yang beragam terhadap berbagai jenis informasi. Untuk memenuhi kebutuhan ini, dan untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan fidusiari, disajikan laporan keuangan bertujuan-umum. Sebagai akibatnya, profesi akuntansi berupaya mengembangkan seperangkat standar yang dapat diterima umum dan dipraktekkan secara universal. Seperangkat standar dan prosedur umum ini dinamakan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (generally accepted accounting principles- GAAP).
Pihak-pihak yang Terlibat dalam Penetapan Standar
Empat organisasi yang berperan besar dalam pengembangan standar akuntansi keuangan (GAAP) di A.S. adalah sebagai berikut:
1. Securities and Exchange Commision (SEC)
Dibentuknya SEC untuk membantu mengembangkan dan menstandardisasi informasi keuangan yang disajikan kepada pemegang saham. SEC menjalankan Securities Exchange Act tahun 1934 dan beberapa undang-undang lainnya. SEC memiliki kekuasaan yang luas unutuk menentukan, dengan tingkat rincian yang diinginkannya, praktek dan standar akuntansi yang harus dipakai oleh perusahaan yang berada dibawah yuridiksinya. SEC mewajibkan perusahaan yang menyampaikan laporan registrasi untuk mematuhi GAAP.
2. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) yaitu organisasi profesi nasional dari Certified Public Accountant (CPA), memiliki peran penting dalam pengembangan GAAP. Berbagai komite dan dewan yang dibentuk sejak berdirinya AICPA telah memberi kontribusi terhadap upaya ini antara lain: Committee on Accounting Procedure, Accounting Principles Board dengan tujuan utamanya yaitu:
1. Mengajukan rekomendasi prinsip akuntansi secara tertulis,
2. Menentukan praktek akuntansi yang tepat,
3. Mempersempit area perbedaan serta ketidakkonsistenan dalam praktek.
3. Financial Accounting Standards Board (FASB)
Misi organisasi ini adalah membentuk dan memperbaiki standar-standar akuntansi serta pelaporan keuangan dalam rangka membimbing dan mendidik publik, yang meliputi emiten, auditor, serta pemakai informasi keuangan. Beberapa perbedaan signifikan antara FASB sendiri dengan pendahulunya, APB:
1. Ukuran yang lebih kecil
2. Keanggotaan Penuh-Waktu, Bergaji
3. Otonomi yang lebih besar,
4. Independensi yang Lebih Tinggi,
5. Representasi yang Lebih Luas.
FASB menggunakan standar akuntansi keuangan (finansial accounting standards) dalam ketetapannya. Jenis-jenis ketetapan utama yang dikeluarkan FASB adalah:
1. Standar, Interpretasi, dan Posisi Staf
Standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh FASB dipandang sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Interprestasi (interpretation) yang dikeluarkan oleh FASB merupakan modifikasi atau perluasan dari standar-standar yang ada. Terakhir FASB menerbitkan posisi staf, yang memberikan pedoman interpretif dan juga perubahan kecil terhadap standar dan interpretasi.
2. Konsep Akuntansi Keuangan
Sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk menyingkir dari pendekatan masalah permasalah, FASB pada bulan November 1978 menerbitkan serangkaian Statement of Financial Accounting Concepts sebagai bagian dari proyek kerangka kerja konseptualnya. SFAC menetapkan tujuan dan konsep fundamental yang akan digunakan FASB dalam mengembangkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan di masa depan.
3. Pernyataan EITF (Emerging Issues Task Force Statements)
Adapun tujuan dari gugus tugas ini adalah untuk menciptakan konsensus tentang bagaimana memperlakukan transaksi keuangan baru dan tidak biasa yang berpotensi menimbulkan praktek-praktek pelaporan keuangan yang berbeda.
4. Government Accounting Standards Board (GASB)
Laporan keuangan yang dibuat oleh pemerintah lokal dan negara bagian tidak dapat diperbandingkan dengan laporan keuanganyang dibuat oleh organisasi bisnis biasa. Kurangnya komparabilitas ini mencuat pada tahun 1979-an ketika sejumlah kota besar Amerika seperti New York dan Cleveland hampir bangkrut. Akibatnya Government Accounting Standards Board (GASB) didirikan.
Pendirian Government Accounting Standards Board (GASB) diwarnai kontroversi. Banyak pihak percaya bahwa hanya boleh ada satu badan pembuat standar; FASB. Diharapkan pemisahan pembuatan standar antara GASB, yang berurusan dengan pelaporan pemerintah lokal dan negara bagian, dan FASB, yang menangani pelaporan dari semua entitas lain, tidak akan memunculkan konflik. Struktur organisasi formal dari proses pengembangan standar pelaporan keuangan dewasa ini disajikan dalam ilustrasi ini.
Perubahan Peranan AICPA
AICPA membentuk Accounting Standards Executive Committee (AcSEC) sebagai komite yang berwenang berbicara atas nama AICPA dibidang akuntansi serta pelaporan keuangan. AcSEC melakukan hal ini melalui sejumlah metode komunikasi tertulis:
- Audit and Accounting Guidelines mengikhtisarkan praktek-praktek akuntansi dari industri tertentu dan menyediakan tuntutan khusus menyangkut masalah-masalah yang tidak ditangani FASB. Contohnya adalah akuntansi untuk kasino, maskapai penerbangan, sekolah dan universitas, bank, perusahaan, asuransi, dan banyak lainnya.
- Statements of Position (SOP) menyediakan tuntutan atas topik-topik pelaporan keuangan sampai FASB menetapkan standar untuk topik-topik tersebut. SOP bisa memperbaharui, merevisi, atau mengklarifikasi pedoman-pedoman audit dan akuntansi atau menyediakan pedoman independen.
- Practice Bulletins mengindikasikan pandangan AcSEC menyangkut masalah pelaporan keuangan yang lebih sempit, yang tidak ditangani oleh FASB
Prinsip-prinsip Akuntansi yang Diterima Umum
FASB sedang menyusun sebuah standar, “Hierarki Prinsip-prinsip Akuntansi yang Diterima Umum,” yang mendefinisikan arti dari prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Standar ini menentukan sumber prinsip-prinsip akuntansi dan kerangka kerja pemilihan prinsip yang akan digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Standar ini mengelompokkan sumber utama dari GAAP sebagai berikut: Standar, Interpretasi, dan Posisi Staf FASB; APB Opinions; dan Accounting Research Bulletins AICPA.
Isu-isu dalam Pelaporan Keuangan
Karena banyak kepentingan bisa dipengaruhi oleh implementasi standar akuntansi, maka tidaklah mengejutkan jka terdapat debat mengenai siapa yang pantas membuat standar akuntansi dan kepada siapa harus diterapkan. Beberapa isu penting antara lain:
Penerapan Standar dalam Lingkungan Politik
Standar akuntansi selain merupakan penemuan dari proses yang teliti dan empiris, juga merupakan produk yang empiris. Apakah proses politik diperlukan dalam penetapan standar akuntansi dan pelaporan keuangan? Mengapa tidak? Kita berpolitik di rumah; di sekolah; di perkumpulan mahasiswa pria, wanita, dan asrama; dikantor; di gereja, kuil, dan mesjid. Politik ada di mana-mana. Penetapan standar adalah bagian dari dunia nyata, dan kita tidak bisa menghindari politik serta tekanan politik. Jka kita mempertimbangkan konsekuuensi-konsekuensi ekonomi dari banyak standar akuntansi, maka tidaklah mengejutkan apabila kelompok tertentu menjadi sangat kritis dan vokal ketika stanndar dirancang. Hal yanng tidak boleh dilakukan oleh FASB adalah menerbitkan ketetapan yang semata bermotiff politik.
Kesenjangan Ekspektasi (Harapan)
Pengendalian internal adalah sistem pengecekan dan pencocokan yang dirancang untuk mencegah serta mendeteksi kecurangan dan kesalahan. Perusahaan memerlukan suatu pengendalian internal guna menunjukkan apakah ada masalah yang melekat pada cara perusahaan beroperasi. Namun, masih ada perusahaan yang dilaporkan memiliki kelemahan pengendalian internal. Kebanyakan masalah muncul pada saat proses tutup buku, defisiensi pengakuan pendapatan, rekonsiliasi akun, atau yang menyangkut persediaan. Apakah itu cukup? Kesenjangan Ekspektasi (expectations gap) merupakan apa yang menurut publik harus dilakukan akuntan, dan apa yang menurut akuntan bisa mereka lakukan, sulit dihilangkan. Kasus-kasus pelaporan yang curang selalu menimbulkan tanda tanya apakah profesi akuntansi telah berbuat secara semestinya. Walaupun bisa berkilah bahwa mereka tidak bisa bertanggung jawab atas setiap kekacauan keuangan, namun profesi akuntansi harus terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pengembangan sistem yang benar-benar transparan, jelas, dan terpercaya memerlukan sumber daya yang mahal.
Standar Akuntansi Internasional
Saat ini ada dua standar yang diterima untuk digunakan secara internasional- GAAP A.S. dan Internasional Financial Report Standards (IFRS) yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Boards (IASB) yang bermarkas di London. Perusahaan yang terdaftar di pasar saham negara lain masih diperbolehkan menggunakan GAAP A.S. Sebaliknya, perusahaan asing yang terdaftar di pasar modal A.S. diwajibkan untuk merekonsiliasi informasi keuangannya dengan GAAP A.S. Alasannya adalah bahwa GAAP A.S. lebih ekstensif dan rinci daripada standar IASB.
Etika dalam Lingkungan Akuntansi Keuangan
Dalam akuntansi, seperti dalam bidang bisnis lainnya, sering ditemukan dilema etika. Sebagian dari dilema ini adalah sederhana dan mudah diipecahkan. Namun banyak diantaranya kompleks dan tidak mudah. Sensitivitas etika dan proses pemiliihan alternatif ini bisa diperumit oleh tekanan-tekanan yang mungkin berbentuk tekanan waktu, tekanan kerja, tekanan klien, tekanan pribadi, dan tekanan rekan kerja.
Sumber: berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar